Rabu, 05 November 2008

PENDAPAT ORA MUTU, just pendapat pribadi saya “sHolat KhUsUK”

Banyak buku telah menulis apa itu dan bagaimana rasanya sholat yang khusuk. Sebagian difinisinya telah saya dari buku-buku tersebut. Tetapi sampai hari ini saya belum mendapatkan difinisi yang pas menurut hati saya. Tetapi mohon maaf yang sebesar besarnya kalau difinisi saya ini ora mutu (hanya sebatas perasaan saja) dan pasti yang membantah buanyak……..Saya mendifinisikan sebatas konsentrasi penuh pada Illahi (Allah swt). Konsentrasi seperti apa,….itu yang membuat aku bingung. Bagaimana bisa kita melupakan sejenak hidup untuk konsentrasi kepada Allah, itulah yang sulit bagi saya pribadi…Ya seperti nabi dan ali bin abi tolib sholat,,,,,
(moga2 dan mungkin bapak/ibu berbeda dengan saya-mungkin sudah bisa khusuk dengan konsentrasi penuh)

Berkali kali saya coba, dan gagal lagi2 gagal lagi…….saya pribadi sholat masih sebatas (maksimal) kebutuhan, kayak kebutuhan makan aja,,,tanpa melihat gizi…asal makan kenyang aja…….belum sampai apa gizinya,,,,bagaimana cara makan yang sopan dll…….malu saya. Dan tentunya tentunya setiap manusia akan berusaha tuk menjadi lebih baik…(lihat tulisan saya (CHANGE)……..

Saat apa kita bisa melupakan sejenak…………..aktifitas hidup……….bayangan hidup…..Ternyata saya dapat inspirasi saat saya,,,,maaf EEK (buang air besar). Saat buang air besar tu, saat ngeden (sekuat tenaga ingin mengeluarkan air besar kita) saat itu pula kita lupa segalanya…….konsentrasi penuh pada bagaimana kita mengeluarkan air besar itu…………begitu keluar,,,,,,hati ini terasa PLOOOOONG-nikmat….lega rasanya.

Mengapa kita bisa melakukan seperti itu, karena kita konsentrasi pada satu titik………konsentrasi pada bagaimana itu keluar,,,,,,,,,,,(maaf makanya saat di WC kita tidak boleh menyebut asma Allah atau baca Al Qur’an, mungkin soal konsentrasi tuu)

Tentunya saat di masjid/mushola/kamar, saat kita sholat tempatnya indah, suasananya tenang , hati bersih, baju bersih dll harusnya kita bisa konsentrasi lebih baik,,,,,menuju ke satu titik……dan harusnya setelah sholat ada rasa PLOONG,,,,lega-nikmat. Kalau belum seperti itu tentunya menurut pendapat saya belum khusuk. Saya sendiri amat sulit membuat seperti itu. Berarti kalau belum ada rasa (maaf cuma bayangin contoh kasus diatas),,,,,maka masih ada yang perlu diperbaiki dengan sholat kita. Sholat sebagai tiang agama adalah sholat yang PLOOONG-nikmat. (Bukan hanya plong telah mengerjakan sholat loo beres, tapi plong lega-nikmat). Sholat yang plong-nikmat tu yang membuat hidup lebih tentram dan berikutnya lebih baik. Karena apabila kita hanya asal sholat makanya yang terjadi hidup naik turun-ngak jelas….dll. sholat tapi bayangin dll juga…he,,he……..

Tulisan ini bagi diriku sendiri dan semuanya

NB : tunggu tulisan saya…sholat hubungannya dengan sabuk pengaman

Senin, 20 Oktober 2008

.....Perjalanan ke sirkuit GP SEPANG......

ass wr wb
...Perjalanan ke Sepang......
posisi saya di Batu Pahat terletak antara Johor Bahru dan KL (kuala Lumpur),,,,hampir tengah-tengahlah...............
he,,,he,,,tuk lihat ROSI direwangi,,,

1. dimulai dari 18 oct 08 berangkat dari UTHM (batu Pahat)naik Bas
ke kluang dengan RM 3,8 or 3 RM 80 sen (RM 1 = 2800 rupiah, RM 1 = 100 sen)
berangkat hari sabtu 18 oct sore hari/bar magrib lah....sampai di Kluang jam 8-an (WM)
NB : waktu Malay dan Ind selisih 1 jam, Magrib di Ind jam 17.30 WIB = diMalay jam 18.30 Waktu malay

2. Dari Kluang ke Seremban, tunggu kereta api (KTM)- karena kereta api berangkat jam 00.50 WM......jadi tidur2ran lah di Kluang.....Alhamdulillah di sini relatif aman....
sambil nunggu kereta api, kami ber6 (3 dari UNDIP + 3 dari UNY) makan dulu lah nasi goreng kampung Malay..tuk makan rata-rata RM 4 lah (3-5 RM)....
nak kereta api kelas dua RM 19.....hampir semua kereta api ber AC walaupun kelas ekonomi
hanya beda jenis tempat duduknya aja.....

3. sampai di Seremban (pinggiran KL-mungkin bekasinya jakarta kalik),,,naik lagi komuter ke kota Nilai...RM 4 lah....
NB : kami keblasuk sampe bandar Selatan...he..he jadi keblabasen,,he,,he,,maklumlah,,belum tau..........

4. trus dari kota Nilai ke Sepang naik bas, RM 1,1......tapi diperas sama sopirnya menjadi RM 2...he..he.....maklum,,,pendatang
posisi sepang ternyata jejer dengan KLIA (bandara KL)
wah sama sopirnya mau diturunin jauuuuuuuuuh sekali dari sirkuit (arep diapusi ke 2 kalinya)...ternyata yang naik bas sebagian besar TKI yang mau nonton GP,,,sehingga semua marah,,,(kayak di Indonesia ya di dalam bisnya),,,sopirnya takut,,,,,terus terpaksa deh kita ikut nikmat,,pas diantar didepan pintu masuk sirkuit.......
ikut untung,,,he,,hengak jauh2

5. trus masuk ke sirkuit, bayar RM 200, karena kita dapat menunjukkan kartu pelajar maka di discount,,,,bayarnya menjadi RM 40,,,,,pas bisa liat di pinggir start......

bersambung ya,,,tuk tulisan di dalam sirkuit....
dan pic-nmya juga menyusul

wassalam

Sabtu, 18 Oktober 2008

3 Hari pertama di Negeri JIRAN

ass...
saudara2 semuanya
alhamdulillah, saya dapet program sandwich dari DIKTI tuk memperdalam
ilmu selama 4 bulan di UTHM (University Tun Hussen Onn Malaysia) antara
bulan oktober 2008 - januari 2009...tepatnya di Batu Pahat Johor
tentunya setiap bangse punya kelebihan dan kekurangan masing2
disini. disini saya coba ambil beberapa kelebihan tuk
diambil sebagai contoh tuk bangsa kita........
tentunya ini masih di intern kampus aja,,,,,,,,,karena
selama 3 hari ini belum pusing-pusing keluar kampus
(pusing2 = muter2)
beberapa kelebihan misalnya :

1. menghargai tamu, begitu saya sampai di bandara
johor bahru, kami disambut bak turis

2. budaya antri, emang kami orang indonesia yang baru tiba disana
lupa antri,,eh disindir dech,,malu rasanya
makan-urus admisnistrasi dll antri lah

3. sangat cinta/bangga dengan negara Malaysia.....bendera dimana2 dikampus ini

4. mau melayani kami kemanapun........dengan senyum
(dadi prekewuh dewe...he.....he)

5. menghargai pimpinan,,,,,saat doa jumatan salah satu doanya pada pimpinan2 bangse ini (malay dan johor) baik yang telah mati atau masih hidup...beda dengan kita ......-yang pro suharto anti sukarno - yang pro sukarno anti suharto - yang pro amin anti suharto - yang pro mega anti sby - yang pro sby anti mega - dll

6. dikampus tidak ada yang rokok satupun,,,sipapapun dia......beda dengan di kampus saya...he...he

7. sampah2 juga tidak ada,,,,,beberapa tempat relatif bersih,,,tidak ada orang buang sampah sembarangan

8. tempat relatif aman.......

bersambang tulisan ini tuk hari2 selanjutnya selama saya di neggeri JIRAN

wass

Sabtu, 27 September 2008

TUNGGU JUDUL TULISAN SAYA BERIKUTNYA..............

ass
ya.....latihan lah....
mungkin ada yang melirik tulisan saya
ya alhamdulillah.....misal penerbit yang tertarik
...he..he......emang sebagian besar pendapat saya pribadi
yang mencoba lain dengan yang lain dengan pendapat umum
ada beberapa judul yang lagi proses misalnya
1. NEGERI SPANDUK
2. Antara pake sabuk pengaman dan sholat
3. Bahasa Menunjukkan bangsa
4. Ilmu Pohon Pisang
5. Infaq dengan uang Lusuh/sobek???
6. Hilangnya sebuah sandal jepit
7.Titik Ikhlas
8. Otak
9. Pohon yang Menangis
10. Lebih baik jadi Kepala Ayam
11. Sebatas apa usaha Keras itu???
12. Koreksi "Esensi Islam"
13. Beratnya "Iman" terus-menerus
14. Menghadirkan Mekah di rumah kita
15. Antara Ngeden maaf 'eex' dan khusyuknya Sholat
16. Ada apa dengan bulan Romadhon
17. dan lain2.......masih ada 30an lebih judul menyusul
..........
mungkin terbit 1 judul per 1 bulan sekali +.....
wass...

Minggu, 07 September 2008

CHaNge......peRUBah-an

Jepang dak punya Allah swt
Jepang dak punya Muhammad swt
Tapi mengapa kita kalah dengan mereka yang tidak punya keduanya
Ada apa ini…………………………

I. Sekilas Pengantar Posisi Sekarang (1945-2008)
Kita umat Islam ‘jujur’ ketinggalan dalam segala hal apa itu politik, ekonomi, budaya apalagi ilmu pengetahuan. Padahal kita punya Allah swt dan kita punya Muhammad saw. Mengapa hal ini terjadi, tentunya bukan karena Allah-nya atau Muhammad-nya. Hal ini dibuktikan dengan beberapa buku dan ilmu pengetahuan yang mengacu dari wahyu Allah (Al Qur’an) dan juga dibuktikan dengan pengakuan dunia lewat buku dan sejarah tentang hebatnya Muhammad saw.
Orang barat, orang jepang, dan orang china (yang non Muslim) tidak punya Allah swt yang serba Maha, tidak punya orang yang super hebat ‘ Muhammad’…..tetapi mengapa meraka bisa semaju ini dan kita selalu keteteran dalam segala hal. Apa yang salah dalam diri kita ya…..mungkin beberapa hal tersebut misalnya :
Tuntunan agama (ibadah) masih seremonial belaka
Tuntunan hanya satu target yaitu akherat. Kadang kyai bilang ngakpapa rugi dunia asal tidak rugi akherat. Ini ada baiknya dan ada buruknya kadang kita ngak semangat hidup didunia kita hanya semangat ibadah ritual aja terus.
Pendalaman agama umunnya diutamakan pada saat ibadah tersebut berlangsung, bukan pada akibat yang terjadi setelah ibadah tersebut dilakukan. Tuntunan agama hanya ngeh saat pas dilaksanakan saja. Beberapa contoh misalnya :
- Bulan romadhon, setiap bulan romadon ini semua orang berlomba2 tuk beramal apapun yang baik2,,,sodaqoh lebih banyak, sholat sunah lebih banyak, banyak senyum dll. Mengapa semua yang baik2 harus menunggu saat romadhon…(lihat tulisan saya tentang lailatul qodar dan Ramadhan). Tetapi setelah romadon kembali seperti semula…..he,he..
- Bulan haji,,,,,,,(idem)…saat haji sip, setelah haji kembali seperti semula. Padahal haji mabrur adalah penilaan setelah dilakukan haji, bukan saat hajinya.
Pendidikan agama di sekolah kurang mengenai sasaran. Hanya melatih otak kiri saja (intelejent yaitu hapalan dan ilmu pasti) tanpa melatih otak kanan yaitu tentang kreatifitas, ide, aspek social dan motivasi. Termasuk ceramah2 agama belum kreatif dalam penyajian ataupun metodologinya sehingga cenderung membosankan bagi yang muda.
Semua kelompok mau menang sendiri, belum menciptakan musuh bersama. Orang islam kalau merasa dak ada musuh maka pasti akan perang sendiri. …dimanapun..memalukan. Misalnya saling merasa benar dalam menentukan awal Ramadahn atau idul fitri…..dan lain-lain
Tidak menghargai kemampuan orang lain. Ada kyai sok pinter tentang astronomi (bulan misalnya), ada ahli kimia sok kyai, ada dokter sok politik, dll…..emang sih ada dan boleh2 aja kyai yang ahli kimia or lainnya tapiitu dikitt….Tetapi yang sekarang terjadi buanyak orang merasa ahli di bidang apapun. Harusnya saling menghargai tiap keahlian,,,,bolehlah ahli apapun tetapi hargai dong orang lain (asal tidak kebangetan)
Beberapa hal diatas membuat saya berfikir, harusnya setiap kegiatan ibadah berikutnya ada “change” jadi bukan hanya just ibadah seharusnya setelah itu ‘change’. Mungkin kata kunci ini yang tidak dimiliki orang islam sehingga tidak maju2 duniawinya.

II. Apa itu Change
Selama ini tuntunan agama lebih menunjukkan seperti pelarian or seperti just kontemplasi or seperti just ketenangan hidup saja or just ketenangan batin saja or just unsur akherat or just aja. Hal tersebut memang ada benarnya dan boleh2 saja, tetapi sebagian umat kita hanya berhenti di situ saja. Jadi maaf ‘seperti dzikir’ hanya berhenti seperti ekstasi or ganja saja dalam arti lain tuk mencari pelarian dan ketenangan hidup sesaat, kemudian kembali lagi ke kehidupan semula (lihat tulisan saya tentang menghadirkan “mekah” di diri kita).
Al Qur’an tentunya diturunkan bukan hanya tuk akherat saja. Tentunya agar orang Islam baik kehidupan duniawinya dan akheratnya. Banyak ayat2 yang mengatakan akan merugi bagi orang2 yang berfikir apakah tentang gunung, laut, sungai, nyamuk, unta, semut, lebah dan lainnya. Tentunya hal tersebut amat mewakili semua yang harus dipahami dalam kehidupan duniawi.
Jadi dapat saya artikan orang Islam yang sukses ‘islamnya’ apabila sukses dunia dan akherat. Arti kesuksesan tersebut tentunya sangat dipengaruhi oleh umur, situasi kondisi dan kemampuan masing-masing. Arti kesuksesan tiap orang tidaklah sama maka tentunya penghargaan dari Allah juga tergantung masing2 bahkan bisa sama tuk orang yang berbeda hasilnya.
Tuntunan dari Rasulullah berisi berbagai macam yang intinya adalah ‘change’ (berubah) change disini dapat diartikan lebih luas lagi adalah :
perubahan menuju yang lebih baik
diakui manusia punya kekurangan
diakui manusia tempat salah dan lupa
diberi kesempatan tuk berubah
Tuntunan agama (ibadah) sebenarnya punya ‘change’ masing2 terhadap orang yang berbeda2 dalam strata, ekonomi atau social. Tetapi memiliki inti yang sama yaitu ‘change’….kalau belum change berarti tidak ada fungsi apa guna ibadah itu.

III. Bagaimana Seharusnya Pengaruh Ibadah itu
Ibadah mempunyai fungsi utama masing masing. Misalnya ibadah puasa agar orang juga mersakan kelaparannya orang2 miskin dan lain-lain. Tujuan utama ibadah tentunya adalah bertaqwa kepada Allah. Dan tentunya ada tujuan duniawinya yaitu “change” dalam hidup. Ibadah adalah sebagai pengingat tuk bertaqwa kepada Allah, dari segi waktu pengingat ada yang periode pendek ada pula yang sekali seumur hidup (yang wajib aja), misalnya :
Sekali seumur hidup : haji
Setahun sekali : puasa dan zakat
Seminggu sekali : sholat jumat
Sehari 5 kali : sholat wajib
Dari segi waktu tentunya manusia harusnya mengalami change setiap waktu tuk menjadi lebih baik, utamanya setelah melakukan ibadah tersebut.
Tujuan atau manfaat utama ibadah adalah bertaqwa kepada Allah, tujuan lainnya dalam hubungannya dengan “change” misalnya :
Ibadah sholat, dikatakan baik bila mampu mencegah nahi mungkar dan meningkatkan amal maqruf.
Ibadah puasa, tentunya tuk merasakan bagaimana orang miskin saat dak bisa makan sehingga kita bisa lebih banyak sedeqah
Zakat, tentunya tuk meningkatkan amal harta kita
Haji, tentu tuk merasakan perjuangan Nabi Ibrahim dalam meningkatkan ketaqwaannya.
Hal ini menunjukkan alangkah hebatnya Islam itu, amat sangat detail termuat segala aturan hidup di dunia, dari bagaimana hubungan dengan Allah, dengan manusia (muamalah) dan hubungan dengan alam (lihat tulisan saya tentang alam). Tentunya kelengkapan hal aturan tersebut akan membuat manusia menjadi lebih baik di akherat dan dunia.
Bagaimana seharusnya pengaruh ibadah. Pengaruh ibadah sebenarnya ada dua hal yaitu yang tidak terukur dan yang terukur. Pengaruh ibadah :
1. Yang tidak terukur, adalah meningkatnya keiklasan dan pahala. Hal tersebut tidak dibahas di sini karena keiklasan urusan hati masing-masing orang dan pahala adalah urusan Allah. Kita pasrah aja
2. Yang terukur aja yang dibahas disini. Change itu dilihat dari profesinya masing-masing misalnya :
- kalau pelajar, setelah ibadah harusnya menjadi lebih giat belajar,,,,,,dan trus + pinter dst
- kalau pegawai menjadi semakin rajin bekerja
- kalau orang kaya menjadi + zakat dan sodaqohnya or membuka lapangan kerja
- kalau orang nganngur menjadi + rajin cari kerja or hilang malas bekerja
- kalau suami/istri menjadi semakin setia
- kalau anak menjadi semakin sholeh
- kalau orang tua menjadi semakin baik mendidik anaknya dan lain-lain
3. Perubahan tersebut bukan hanya terjadi saat ibadah berlangsung tetapi lebih utama adalah setelah ibadah tersebut terjadi, misalnya
- saat sebelum ramadhan, infaq biasanya 5000 rup
- saat pas ramadhan, infaq menjadi 10000 rup
- saat setelah ramadhan dan seterusnya, infaq seharusnya minimal 10000 rup, itulah yang disebut hal kecil dari change. Dan lain-lain
- ntar ramadhan tahun berikutnya meningkat lagi……dst
4. Maka apabila setiap orang mengalami perubahan kecil dalam hidupnya setiap saat, maka bangsa ini (orang Islam) pasti akan bertambah baik terus dan tambah maju bangsa ini. Makanya harusnya selain haji mabrur, ada puasa mabrur,,ada sholat mabrur,,ada zakat mabrur, ada muamalah mabrur, ada cinta lingkungan mabrur dan lain-lain.


IV. Bagaimana Mengelola Ibadah Agar Menjadi “Change” / Kesimpulan
Pengelolan ibadah menjadi change tentunya dimulai dari diri sendiri kemudian keluarga, setelah itu ke masyarakat. Beberapa langkah misalnya :
Kata AA Gym : mulailah dari diri sendiri, mulailah hal2 kecil, dan mulailah sekarang juga. Misalnya +sholat berjamaah di masjid (he,,,he,,malu aku, belum sembodo), shodaqoh yang meningkat, +senyum, +pinter/rajin, +disiplin bekerja, + menepati janji, buang sampah pada tempatnya, +hargai alam dan lain-lain
Budayakan hal-hal baik di keluarga masing-masing
Kelompok (Takmir, organisasi keislaman, kantor, sekolah, pabrik, bahkan pemerintah) perlu melakukan kegiatan yang terencana or terstruktur or terkurikulum yang jelas, dan ada target. (lihat missal tulisan saya tentang jum’atan)

V. Penutup
Tentunya tulisan diatas adalah versi saya sendiri, kalau berbeda pendapat adalah sah-sah saja. Mungkin ada kalimat yang kurang berkenan dan tidak tepat, itu dari saya pribadi dan saya mohon maaf sebesar-besarnya sekali lagi atas tulisan saya ini. Saya sangat berharap tentang kemajuan ‘umat Islam’ dimanapun berada.

Wassalamu’alaikum warahmatulaahi wabarakaatuh

Bersambung suatu saat,

Hormat kami,
Burhan Barid,
kampungku tegalasri kab karanganyar

Rabu, 09 Juli 2008

MANGGA,,,,or PELEM

Teori : BUAH MANGGA
(AWAL 2004)
Cuma ngalor ngidul – oleh burhan barid


Mangga itu ada bermacam2 jenisnya ono manalagi, arumanis, golek, serut dan lain-lain. Untuk berbagai jenis mangga carane mateng bedho-bedho. Yan Cuma senda gurau kira-kira apa ya,,,,,,buah mangga or (pelem) ternyata ada lima bentuk mateng-mentah yaitu : (mungkinlebih kalik)
Mateng uwit
Yen ono wit pelem sing uwoh pisanan. Mesti kao sing duwe omah…trus dijogo tenanan. Kadang dibrongsong kadang uwite dikei eri…..bila perlu tiap malam diawasi gen ora digondol maling. Ben isuk ditiliki……trus. Cen uwong yen jogo pelem seko mentah nganti mateng ketok tenanan byanget
a. Ati2 lo karo maling
Dasar maling, piye carane isoh njikok…plem kuwi. Yen maling arep jikok mesti ben awan diliriki terus,,,,piye gen engko bengi isoh njikok pelem kuwi. Yen wis ngerti carane….lan sing duwi pelem (jatae pelem) lagi leno,,,,mesti pelem kuwi dimaling……la yen malinge apik,,,,ora popo…la..yen ueelek…..mesakke to..pelemme.
b. Ati2 li karo codot
Codot (biasane berupa bunglon or lowo) iki luwih pinter meneh. Yen maling rak ketok blegere….la codot, luwih gest meneh. Yen sing duwe ora tau nyenteri pelemme (disorot) or diawasi tenanan mesti peleme, dikrokoti codot. La dasar sing duwe, gandeng wis bacut diopene kat pentil, sisane codot tetap dipangan (yo diresikki sek to),,kandane yen wis dirasakke codot mesti enakke. Iki bedo critane karo kleting kuning looo. Bisa jadi codot bisa berfungsi sebagi yuyukangkang or kalau baik ternyata codot bisa sebagai teman kita untuk menguji bahwa pelem yang kita pilih adalah yang uenak tenan (maksudnya uji kepribadian looo).
NB : Kletingkuning - ngopo kok jenenge yuyu kangkang---ternyata artinya dikangkangi (sex waktu itu memang sangat halus)….dadi maksude bekase yuyukangkang itu pasti wis dikangkani….yoo….. maybe not virgin lah)
c. Wa dipangan dewe uuenak
La iki yen isoh ngarakke pelem mateng uwit…..cen uenak tenan. Opo meneh ora sisane codot-sing ngerti matenge sing jogo kuwi,,,,la puas tenan. Yen jaman saiki arang tenan ngentoi pelem mateng uwit…. Yo yen ngenteni mateng uwit soe kedisian maling or codot or malah dijipok adhine…..wa rugi tenan.
Pelem mateng uwit kuwi soe jobonane ora pas…tapi sing penting jerone to,,,,,rasane uenak tenan. Yen isoh yooo jobone uapik,,,trus jerone mateng uwit.
Mateng diperam (diembu) pakai dedaunan
La yen diembu dewe,,,,yo ora popo. Cen rasane isih kalah karo mateng uwit. Tapi dari segi keamanan dari maling or codot jelas terjamin. Asal sing duwe ora lali yen duwi pelem sing lagi diembu. Piye carane,,,,yo ben dino dipijet-pijet,,,wis mateng during (Cuma efeknya kalau dipijet terus,,,,enggko matenge rodo kisut). Yo apike dikiro2 kapan matenge trus dipangan…ojo nganti lali loo,,,yen nganti lali engko dadi bosok looo. … la kelangan pelem meneh toooo
Mateng dikarbit
Matengen pelem iki cuepet tenan, kadang –kadang pelem ijik pentil dikarbit terus mateng. Wah iki sing jelas ning pasar uuekeh byanget. Tur rupane nyenengake – kuning keijauan….ambune ueenak… Tapi kadang menipu loo..ati2 yen asale pentil – dikarbit – rupane apik tapi rasane kueeeecut tenan. Mulo kuwi kudu pengalaman yen milih pelem mateng neng pasar (ketoe dikarbit). Angger wis bola-bali neng pasar yoo….mesti ngerti pelem sing mateng rodo enak kuwi. Yo itulah pilihan yen ora duwe pelem mateng uwit yo kudu golek neng pasar….itulah pilihan terakhir kalau pengin pelem mateng
Mateng ditekke wae
Pelem kadang kadang ditekke neng meja suwe suwe isoh mateng….nanging kejadian isoh mateng ditekke wae kemungkinannya kecil sekali. Malah isoh-isoh dadi alum…..la malah rasane ora enak blas. Cen koyo ngene iki menunjukkan ora isoh dan ora tenanan pengin ngopeni pelem dadi mateng. Cuma iseng2lah. …mungkin ora seneng pelem kalik
Mentah
Pelem mentah…cen eunak yen dilotis-dirujak bahkan kadang cukup dikei kecap or Cuma digaramin (asinan bogor kalik)…..Pelem mentah (muda) cen okeh sing seneng yo tapi kudu dicampur (dadi lotis)….yen langsung dipangaan soe ora kolu….la kueecut. Tapi cen gawe penasaran sing gopek pelem iki lan penasaran (gemeske) pengin dang dirasakke.
Isih pentil…(isih kembang pelem)
Pelem iki jelas durung enak diapak-apakke.

Selamat menikmati sesuai selera masing-masing…….terima kasih


Burhan yang sukanya pelem mateng uwit………

Kamis, 06 Maret 2008

oooh...Udara.....uDARA....

Air kurang sehat, akan mudah kelihatan secara kasat mata dan kalau terasa tidak sehat perut akan mual dan seterusnya……, tapi udara sangat sulit dilihat bahkan asapnya juga. Padahal kedua hal tersebut sama penting dan selalu kita butuhkan setiap waktu (bahkan setiap detik). Kehati-hatian akan air, untuk memperoleh air yang lebih bersih sudah dilakukan banyak orang, tetapi untuk menghindari udara yang tercemar atau memperoleh udara yang bersih, banyak orang masih tidak mau tau (cuek). Padahal akibatnya sama / mirip antara resiko tercemar air dengan tercemar udara.
Pencemaran udara berasal dari asap kendaraan bermotor dan pabrik meliputi HC, SOx, NOx, COx, partikel (debu) dan logam berat (timah hitam, Pb). Untuk HC, SOx, NOx, COx, partikel (debu) resiko yang ditimbulkan adalah pernafasan (paru-paru), iritasi mata, pada kadar tertentu tubuh masih mampu untuk menetralkannya. HC, SOx, NOx, COx, dan partikel (debu) yang berlebihan (tiap hari kena asap kendaraan) juga memberikan resiko berbahaya pada paru-paru dan kulit. Kemampuan parau-paru mengolah udara sangatlah terbatas. Apabila tiap hari menerima udara kotor tentunya paru-paru lama-lama tidak kuat, itu yang berbahaya. Yang sangat buruk adalah Pb, logam berat ini sulit terurai dalam tubuh, pada kadar tertentu akan memberikan resiko pada tubuh. Memang belum banyak penelitian tentang resiko pencemaran logam berat (Pb) pada tubuh. Walau kata pemerintah Pb sudah dikurangi/dihilangkan, tetapi ternyata diganti dengan logam lain, yang tentunya juga berbahaya bagi manusia.
Tetapi untuk pencemaran logam berat pada air sudah banyak contohnya yaitu di Buyat-Sulut, Minamata Jepang dan lain-lain. Pada air resikonya adalah dapat tersimpan pada orangnya, kemudian setelah dewasa (puluhan tahun berikutnya) tanpa tahu sebabnya kena sakit kanker, mungkin kanker karena tumpukan logam selama bertahun-tahun. Atau resiko pada keturunan, dapat berupa gangguan otak, mental atau bahkan fisik (bersifat resesif, kita sehat anak sakit).
Kita, anak kita, sehari minimal 1 jam di jalan (ke sekolah, ke kantor atau lainnya), dari pengamatan hampir semua anak dan orang tua (yang naik motor) tidak melindungi hidungnya dari udara kotor jalan. Laporan (kompas, 12 mei 05) data dari KPDL kota Yogyakarta, beberapa perempatan di kota sudah tercemar HC melebihi ambang batas, untuk Pb memang masih kurang dari ambang batas tetapi tetap memberi resiko. Kalau anak dan orang tua sehari 1 jam (apalagi Pb), sebulan minimal kita menghirup 25 jam udara kotor, dan kumulatif setahun dan seterusnya terus kan jadi kurang sehat. Tentunya sekarang kota yogya dan juga kota lainnya di Indonesia lebih tercemar lagi kan.
Langkah aman dimulai dari diri sendiri, langkah ini hanya meminimalkan resiko, lindungi diri, anak dan keluarga. Saat naik motor pakailah penutup hidung, dapat berupa saputangan, sleyer, masker atau lainnya.
HidUp aDaLaH PiLiHaN, semua TerSerAH aNda
KeSEhAtAn anDa dAn anaK ANda adaLaH inVEstAsi MasA DePAn AnAK andA.
Ketawang ALami, Jogja
Burhan (pemerhati lingkungan)

Rabu, 05 Maret 2008

HUJAN ADALAH RAHMAD (fenomena alam seri 1)

Barangkali bagi makhluk Tuhan (yang tidak bernyawa) akan sulit untuk bertutur sapa secara langsung, bahkan sangat mustahil. Bagi mereka berbuat sesuai aturan Tuhan (Hukum Keteraturan) sudah merupakan susuatu yang sangat dinikmati dan disyukurinya. Hujan sebagi salah satu makhluk Tuhan (yang tidak bernyawa, mungkin bernyawa dalam bentuk lain) tentunya tidak dapat protes ataupun bertukar pendapat kalau dia (hujan) disalahkan, dicuekin ataupun dibenarkan. Untuk hal ini, diperlukan tugas manusia (sebagai makhluk bernyawa dan pilihan Tuhan) untuk mampu menjelaskan apa sebenarnya kemauan Hujan tersebut. Tentunya hal ini, perlu dilakukan dengan menggunakan atau memahami hukum-hukum keteraturan alam, dari yang paling sederhana sampai yang sangat rumit.
Keteraturan alam tentang hujan dapat dijelaskan dari yang paling sederhana. Misalnya bagaimana dengan hujan akan menghidupkan tanaman, dengan hujan katak akan riang gembira, dengan hujan debu di jalan jadi bersih dan lain-lain. Sampai keteraturan alam tentang hujan yang rumit atapun sangat rumit, misalnya mengapa air bisa menjadi awan hitam dan terus menjadi hujan, mengapa sini hujan dan daerah tetangga tidak hujan, dan lain-lain yang lebih-lebih rumit lagi. Tentunya tulisan ini tidak ingin menjelaskan sesuatu yang rumit, tetapi yang sederhana saja.
Hujan sebagai bagian keteraturan alam, dapat katakan hujan itu rahmad. Mengapa rahmad, karena selalu dinanti-nantikan, hal ini dapat dilihat pada beberapa contoh dibawah ini,
beberapa ayat dalam Al Qur’an selalu dikatakan dengan hujan, tanaman akan tumbuh subur dan tumbuhnya air untuk manusia. Jadi hujan selalu ditunggu-tunggu kehadirannya. (hanya satu ayat di surat Al Baqoroh yang mengatakan hujan sangat lebat dan halilintar yang akan membuat bumi gelap gulita)
apabila lama musim kemarau, umat muslim dianjurkan sholat Istiqo’
petani selalu menunggu-nunggu hujan biasa, deras atau hujan apapun asal padinya/ tanamannya terairi. (bahkan kadang-kadang pakai upacara sajen segala biar turun hujan, walau dilarang agama)
di India, bahkan film-film India mesti ada hujannya, dan mereka sangat senang sekali datang hujan. Hal tersebut juga berlaku dibelahan bumi lainnya.
Harusnya air hujan sebisa mungkin di tahan didaratan, bisa dalam bentuk waduk, situ , kolam atau sumur resapan dan lainnya
Akan sangat salah bila sekarang, orang sudah menganggap hujan adalah bencana. Menurut saya, kasihan malaikat penurun hujan, sudah capek-capek nurunkan hujan, ee sama manusia dipaido dan bahkan disalahkan. Konsep pemerintah awas hujan,,,awas bencana, mempengaruhi polese / sikap / konsep pembangunan, yang mencoba segera mungkin air hujan dibuang ke laut.
Kalau terjadi sesuatu akibat hujan (misalnya banjir, tanah longsor), jangan salahkan hujannya. Itu kebiasaan yang tidak baik, terbiasa menyalahkan pihak lain (baca buku : jangan salahkan kodok). Salahkan manusianya sendiri yang buang sampah sembarangan, yang tidak memelihara saluran air-sungai, yang buat rumah tidak pakai resapan dan lain-lain. Tentunya hal ini tidak berlaku (pengecualian untuk hujan badai-sangat lebat disertai angin topan), mungkin hujan badai dapat / boleh dikatakan bencana bahkan mngkin adzab.
Maka mulailah teman-teman,,,,,hargailah hujan...kata aa gym mulailah sekarang juga,,,,mulailah dari diri sendiri,,mulailah yang kecil kecil....Andai saudara punya rumah buatlah sumur resapannya di halaman rumah or buat taman yang meresapkan air or jangan buang sampah sembarangan or lainnya

NB, mengacu soal ulangan umum semester II Pengetahuan Alam kls 1 SD, soal di ulangan anak saya.
1. Apabila dalam kurikulum dikatakan hujan deras menyebabkan banjir (melihat pemaparan di atas tentunya itu adalah sesuatu yang salah besar), tentunya (bila perlu) seorang guru dapat membuat penjelasan sendiri (walau berbeda) dari sumber dan logika yang lebih sesuai.
2. Anak seharusnya sejak dini diajarkan sesuatu tentang alam dengan porsinya, misalnya tidak dilatih menyalahkan hujan (bahkan mungkin dapat menyalahkan Tuhan, karena hujan buatan Tuhan). Yang dilatih adalah mencoba mengoreksi diri sendiri, misalnya karena sampah mampet di sungai, buat saluran tidak benar, dan lain-lain.
3. Dari sini, bukan bermaksud membenarkan atau menyalahkan soal dan jawaban soal tersebut, tetapi untuk pemahaman-pemahanan selanjutnya agar lebih mengikuti pola-pola alam ciptaan Allah.
4. Terima kasih atas perhatiannya, bersambung…………
Hormat kami,
Burhan, pemerhati lingkungan (air-udara dan sampah)

Jumat, 04 Januari 2008

urun rembug "JUM'ATAN"

Ada apa dengan “Jum’atan” seri 1
Surat terbuka (awal januari 2008)
Oleh Burhan Barid (pernah menjadi anggota IPM Karanganyar, tahun 80an)

Kepada :
- Pimpinan Muhammadiyah (PDM dimanapun), berlaku di seluruh Indonesia
- Majelis Tablig or Dakwah Muhammadiyah
- dan yang mengaku sebagai warga Muhammadiyah, siapa saja dan dimana saja


Assalamu’alaikum warahmatulaahi wabarakaatuh

Pertama-tama saya memohon permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas tulisan ini. Mungkin tulisan saya ini agak berbeda pendapat dengan mas atau bapak-bapak semuanya tentang pemahaman ini. Memang pengetahuan saya tentang aspek jum’atan sangatlah terbatas apalagi detailnya pasti sangat-sangat terbatas, tetapi saya mencoba urun rembug. Secara khusus membahas perkembangan khutbah jumat yang menurut pengamatan saya baru sebatas kewajiban saja. Memang kayak main bola,……saya bisanya hanya sebagai supporter kalau main bola pasti dak bisa. Tapi sepakbola nggak akan menarik kalau tidak ada supporternya. Walau supporter seperti saya bisanya ya…..gawe rame to…… isoe…tepuk2 – komentar - hu..hu…tepuk2 lagi ya itu tok. Tapi yang dikomentari ini hanya masalah umum dan esensi pendapat saya tok,…tidak sampai jauh-jauh.

Khutbah jumat (jumatan) sekarang (secara nasional atau daerah bahkan dusun) umumnya memang sudah tidak menarik blas lagi pendalaman keilmuannya dan peningkatan semangatnya. Makanya mengapa yang hadir mendengarkan ceramah jumat (>50%) selalu ngantuk….tentunya ini termasuk saya
Jadi pahala khotib baru hanya membantu orang2 yang sulit tidur,,,,,menjadi mudah tidur pas dengarin ceramah jumat….he..he..koq gitu yaaa.

Saya juga sudah membaca secara tuntas di ‘Suara Muhammadiyah’ dgn tema ‘Mengapa Jum’atan tidak menarik’ tahun 2006-2007. Pembahasan di SM itu masih sebatas strategis bukan taktis, sehingga solusinya belum begitu membumi. Pembahasan di SM itu belum menyentuh akar masalah sehingga solusinya juga masih mengawang awang. Jadi menurut saya, tulisan tentang ‘jumatan’ di SM belum ‘mengena’.

Tentunya maksud firman Allah tentang jumatan, bukan hanya sekedar kewajiban,..tetapi lebih dari itu. Agar setiap sepekan sekali masyarakat muslim lebih mengingat Allah dan lebih semangat hidupnya. Jadi bukan hanya kewajiban saja.

Semua pembahasan ini hanya berdasar pemahaman dan pengamatan pribadi saya sendiri dengan analisis sesuai keterbatasan ketauan saya tentang apa itu jumatan

I. Sekilas Jumatan, sebatas pengamatan saya
Tulisan ini tentunya hanya membahas metodologinya saja (tentunya tanpa mengotak atik rukun jum’at). Beberapa hal sekilas yang saya perhatikan misalnya :
1. sebagian besar yang hadir di jumatan saat khutbah, tiduran sambil duduk. Jadi kasihan kan kalau jemaahnya tidur semua. Jadi jangan salahkan jemaah, koreksi diri dong pengkutbahnya, apakah sudah tidak menarik???
2. setiap setelah pulang jumatan, dari berbagai obrolan tidak ada satupun yang berkesan dari kutbah jumat (mungkin tidur kalik,,ya,,)
3. Materi penceramah, masih berkutat yang itu2 saja…..harusnya itu2 aja boleh,,tetapi metodologinya yang baru dong
4. Pengkutbah dan takmir tidak ada kesepakatan materi, sehingga materi seperti kapita selekta saja,,,,,kadang asal rame dibicarakan ya itulah materinya.
5. waktu khutbah umumnya sangat panjang,…….tambah ngantuk dong
6. tidak ada satupun jemaah berubah setelah jumatan
7. jadi jumatan just sebagai kewajiban saja,,,,tidak lebih,,,mengapa yaaa

II. Mengapa membosankan
Kayaknya yang bosan khutbahnya,,,saya tok ya….terbukti saya selalu saja ngantuk. Eh ternyata setelah sekilas saya tanya jemaah yang lain juga seperti itu….tidak ada hal yang baru,,,,,ya lebih baik tidur,,,,,,mumpung ada obat pengganti lelah. Beberapa hal mengapa membosankan misalnya :
1. waktu khutbah yang luama
2. intonasinya datar2 aja
3. materi khutbah itu2 aja,,,,tidak membangkitkan apapun,,,,bahkan cenderung membosankan

III. Seperti apa kira2 jum’atan itu
Sekilas saya liat jumatan yang menarik itu ya seperti di IRAN, dimana setelah jumatan masyarakat tersemangatkan secara politik. Lain Iran lain Indonesia, kalau di Indonesia mungkin bukan politik, tetapi hal agama-social-ekonomi-budaya atau lainnya (non politik lah). Dalam bayangan saya itu materi jumatan berupa keimanan ++ (+ ekonomi or + budaya or + social dll). Materi akan menarik terlihat setelah jemaah keluar masjid, jadi seharusnya jemaah begitu keluar masjid menjadi pribadi baru. Kira2 adalah :
1. Jumatan itu seharusnya dianggap sebagai sekolahnya (agama) masyarakat, sehinga karena sekolah maka harus ada kurikulumnya. Kurikulum yang disepakati bersama antara pengkhutbah dan takmir masjid. Sehingga bisa jadi setelah jumatan dilanjutkan dengan diskusi.
2. Terghirohkan-tersemangatkan hidupnya, kalau pelajar ya semangat belajar kalau pekerja ya semangat bekerja, kalau pengangguran ya semangat cari kerja, kalau orang tua ya semangat hidup bermanfaat dan lain2
3. Jemaah setiap selesai jumatan ada yang berubah, menjadi pribadi yang benar2 baru / baik. (tentunya ini maksudnya berubah menjadi baik) misalnya tambah sodaqohnya, sosialnya, ekonominya dll
4. pada jumat minggu berikutnya terbukti semakin sedikit yang ngantuk, semakin rajin datang, bila perlu setelah jumatan ada ide2 baru untuk kebaikan Islam
5. Adanya kurikulum jumatan yang disepakati oleh masjid


IV. Apa yang harus dilakukan
Tentunya untuk mencapai hal tersebut perlu beberapa langkah dan kerjasama berbagai pihak. Karena saya warga Muhammadiyah tentunya saya usulkan hal ini ke majelis Tablig or Dakwah.
Majelis Tabligh or Dakwah
Pumpung belum terlambat, tentunya banyak hal yang bisa dilakukan oleh majelis ini. Selama ini pintu tablig masih berupa pengajinan konvensional. Sebenarnya pintu itu sudah disediakan oleh Tuhan berupa jumatan ini, hanya kita yang masih bingung membuat jumatan yang menarik. Memang di SM sudah dibahas, tetapi pembahasanya kurang membumi, aplikasi dilapangannya membingungkan dan cenderung tidak jelas.
Beberapa usulan yang perlu dilakukan oleh majelis ini :
a. Perlu penataran paradigma baru bagi penceramah (bukan penataran yang biasa dilakukan). Ya perlu dilakukan Penataran ++
b. Pelatihan manajemen masjid (liat tulisan saya dengan judul manajemen masjid)
c. Mengembangkan Rencana Besar (STrategis) Kurikulum Jumatan, yang nanti sub kurikulumnya akan digunakan oleh talmir2 masjid. Dengan ini, secara tidak langsung Majelis ini bisa mengarahkan (kebaikan) masyarakat ke arah yang diinginkan organisasi.
d. Bila perlu mengarahkan setiap masjid memiliki kurikulum yang berlainan, sehingga bila jemaah ingin cari ilmunya maka akan datang kesitu. Kurikulum yang sama juga boleh, semua tergantung kesepakatan.
e. Pelatihan bagi takmir masjid, bagaimana caranya membuat kurikulum jumatan yang menarik, padat dan mengena.
f. Pelatihan bagi pengkhutbah bagaimana memberi ceramah yang menarik (tanpa harus lucu, karena tidak boleh lucu), bagaimana intonasi suaranya, bagaimana membuat padat tapi mengena dan lain2
g. Perlunya pemetaan masjid tentunya masjid kota akan berbeda dengan masjid desa.
h. Majelis perlunya memberi contoh, bagaimana ceramah yang baik dan tepat. Jadi bapak/ibu/mas yang di majelis ini harusnya berkaca, mengoreksi, memperbaiki diri dan kemudian memberi contoh. Karena jujur aja, kadang beliau beliau sendiri tidak menyadari kalau kadang materinya membosankan.
i. Perlunya mengembangkan selebaran2 yang menarik di masjid2 untuk menetralisir apabila penceramah tidak menarik.

Takmir Masjid
Takmir sebagai pengelola masjid, tentunya tidak boleh berdiam diri. Takmir adalah jembatan antara jemaah dan imam masjid (or penceramah). Beberapa hal yang perlu dilakukan
a. Selama ini yang dilakukan hanya siapa yang memberi ceramah, belum menyentuh materi apa yang harus diisikan. Seharusnya dalam 1tahun (52 minggu) or 1 semeter (26 minggu) dibuat kurikulum, jemaah mau diajak kemana or diprioritaskan materi apa,,,(missal karena jemaah belum tau banyak tentang zakat, maka semester ini sebagian besar minggunya tentang zakat dll)
b. Anggap saja masjid seperti sekolah kecil, dan jumatan adalah kegiatan utama masjid maka perlu ada kurikulum jumatan. Yang materinya disepakati bersama
c. Perlu membuat kesepakatan waktu lamanya khutbah jumat
d. Perlu dikoreksi or dievaluasi tentang jumatan pada setiap semester

Penceramah Jum’at
Jadi konsepnya penceramah itu juga sebagai guru maka yang harus dilakukan adalah :
a. Materi yang diberikan sesuai kurikulum yang disepakati
b. Waktu pemberian ceramah disesuaikan dengan waktu yang disepakati
c. Jangan bertele2, isinya to the point aja
d. Jangan lupa juga beri motivasi hidup pada jemaah
e. Intonasi suara juga perlu diperhatikan

Pendengar ceramah
Pendengar adalah murid, bisa jadi sebagian murid akan mempersiapkan,
a. Karena ada kurikulumnya (ditampilkan didinding) bisa jadi sebagian jemaah sudah siap2 mendengarkan dan bila perlu setelah jumatan dia siap bertanya
b. Ikuti rukun dan syarat sebagai murid ‘jumatan’

V. Kesimpulan
Buatlah jumatan sebagai salah satu pintu utama dakwah, sehingga perlu dibuat semenarik mungkin. Tandanya menarik adalah jemaah tidak ngantuk dan begitu setelah jumatan, keluar menjadi pribadi yang baru – semangat – semakin baik.

Mungkin ada kalimat yang kurang berkenan dan tidak tepat, itu dari saya pribadi dan saya mohon maaf sebesar-besarnya sekali lagi atas tulisan saya ini. Saya sangat berharap tentang kemajuan ‘jum’atan dimanapun berada. Kata teman saya “orang yang tidak perhatian itu tidak sayang tetapi orang yang perhatian (bahkan kritis yang bukan menjatuhkan tetapi memberi masukan) malah sayang”. Terimakasih sebesar-besarnya.

Wassalamu’alaikum warahmatulaahi wabarakaatuh

Bersambung suatu saat,

Hormat kami,
Burhan Barid,
kampungku tegalasri kab karanganyar

Ada apa dengan ' Muhammadiyah" seri 2

Seri 2
Ada apa dengan “Muhammadiyah”
Surat terbuka (November 2007)
Oleh Burhan Barid (pernah menjadi anggota IPM Karanganyar, tahun 80an)

Kepada :
- Pimpinan Muhammadiyah (PDM), berlaku di seluruh Indonesia
- dan yang mengaku sebagai warga Muhammadiyah, siapa saja dan dimana saja

(studi kasus PDM Karanganyar)

Assalamu’alaikum warahmatulaahi wabarakaatuh

Bersambung dengan surat terbuka yang pertama (September 2007), ada rasa greget untuk melanjutkan lagi. Karena dengan surat pertama ternyata Muhammadiyah belum berubah, alias masih ‘ tidur ‘ Yang merasa perlu urun rembug lagi, yang mungkin bisa jadi hal ini akan terus menerus saya lakukan. Ayo…bangun…..bangun

Berikutnya saya memohon permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas tulisan ini. Mungkin tulisan saya ini agak berbeda pendapat dengan mas atau bapak-bapak semuanya tentang pemahaman ini. Memang pengetahuan saya tentang aspek muhammadiyah sangatlah terbatas apalagi detailnya pasti sangat-sangat terbatas, tetapi saya mencoba urun rembug. Secara khusus membahas perkembangan Muhammadiyah atau pemudanya sekarang. Memang kayak main bola,……saya bisanya hanya sebagai supporter kalau main bola pasti dak bisa. Tapi sepakbola nggak akan menarik kalau tidak ada supporternya. Walau supporter seperti saya bisanya ya…..gawe rame to…… isoe…tepuk2 – komentar - hu..hu…tepuk2 lagi ya itu tok. Tapi yang dikomentari ini hanya masalah umum dan esensi pendapat saya pribadi tok,…tidak sampai jauh-jauh.

Memang manusia diberi kemampuan Tuhan berbeda-beda, punya kelebihan pada hal tertentu tetapi juga punya kelemahan pada hal yang lainnya. Dalam hal manajemen pengelolaan manusia saya juga amat sangat lemah, ya saya isohe jeplak seperti ini, mohon maaf lagi. Semua pembahasan ini hanya berdasar pemahaman dan pengamatan pribadi saya sendiri dengan analisis sesuai keterbatasan ketauan saya tentang apa itu muhammadiyah. Tentunya kalau ada yang tidak pas ya dari saya sendiri, yang sok jadi suporter.

Bagian I : Mengapa ada tulisan seri 2 (dan bisa jadi ada lanjutannya lagi)

Ternyata Muhammadiyah masih tidur saja……..ntar bisa jadi malah nyenengke malaikat loo,,,,bisa2 dia malaikat ikut2 tidur (tanpa menilai apa yang telah kita lakukan…la bobok). Beberapa hal mengapa masih tidur (analisis saya) :

Pimpinan merasa sudah menikmati kenikmatan ‘tidur’ merasa cukup apa yang telah dilakukan. Mungkin merasa sudah banyak berbuat, padahal stagnan 100%. Secara pribadi saya akui semua pimpinan oke,,,dalam hal ‘pinter’- ‘agamawan’ – ‘ cukup materi’ dan berpengalaman di bidangnya masing-masing. Tetapi mengapa begitu masuk di Muhammadiyah koq jadi “laen”. Dak tau saya……………….
Yang dibutuhkan utamanya menjadi pimpinan Muhammadiyah bukan pinter studinya, bukan pinter agamanya, bukan karena kaya, bukan ketokohannya,,,,tetapi yang lebih utama adalah kemampuan mengelola manajemen ‘SDM’. Jadi kayaknya beliau2 ini pinter, kaya, tokoh tetapi kelihatannya mengelola manajemen SDMnya lemah. Menurut saya tugasnya pimpinan adalah mampu mengelola orang2 yang punya potensi potensi tersebut. Kalau beliau ngak bisa mengelola,,,,,berarti kita telah salah,,,yaitu menyerahkan TUGAS PADA YANG BUKAN AHLINYA. Ntar ditanyai looo,,,sama malaikat……
Dibuktikan yang muda2 haus agama,,,tetapi milih organisasi lain,,,Dibuktikan telah lahirnya sempalan-sempalan ‘Islam’. Hal tersebut ngak boleh MUI or Muhammadiyah nyalahkan mereka…..harusnya ngoreksi diri dulu,,,,,apakah Kita (Muhammadiyah) telah berbuat….atau kita yang membosankan……berarti pimpinan tidur….
Lagi2 pimpinan masih tidur,,,,,Pimpinan hanya sebatas melakukan administrasi dan rutinitas saja kalau ada ide ’masih itu2 aja’. Tugas pimpinan utamanya bukan itu,,,,tetapi IDE, kreatifitas, dan siap apapun,,,kalau ada apa2nya. La yen Cuma kayak gitu,,,,mosok mau disamakan pimpinan OSIS….Bisa jadi loo, kalau dipimpin oleh Ketua OSIS SMPN I Kra, Muhammadiyah lebih maju….maaf lagi
Pimpinan jaman sekarang harusnya tidak alergi terhadap masukan dari siapapun,,,,,terutama dari anak muda. (harus tebal kupingnya)
Masih menggunakan paradigma lama……jaman udah berubah….pak


Bagian II : Masih ada waktu……, belum terlambat

Masih ada waktu, untuk bangun,,,,,berjalan,,,,,dan lari. Beberapa hal atau sebagian kecil yang mungkin bisa membuat bangun misalnya :
Mulai digunakan paradigma baru
Kelompok muda perlu dilibatkan dalam hal ide……karena Muda dan tua punya kelebihan masing2.
- Muda (< 50 tahun) umumnya idenya cemerlang, tetapi belum pengalaman, muda juga kadang kebablasen, malah sombong. Kadang nekat
- Tua (> 50 tahun) biasanya idenya itu2 aja, yang kadang udah tak sesuai jaman. Tetapi menang pengalaman. Dan lebih membumi.
- Perpaduan kelebihan Tua-Muda itu yang dimodifikasi oleh pimpinan
3. Lakukan SWOT pada tiga hal yaitu masyarakat, warga muhammadiyah dan pimpinan tingkat manapun (ranting, sekolah, daerah dan ortom2nya). Bagaimana langkahnya, yaitu :
- Kerjasama dengan dosen UNS or UMS bidang social (atau psikologi) untuk melakukan survai dan penelitian ke semuanya itu (masyarakat, warga muhammadiyah, dan pimpinan). Kira2 judulnya bagaimana presepsi masyarakat or warga muhammadiyah,,,,dan seterusnya. Detilnya bisa dibicarakan bersama antara pimpinan – dosen bidang social (dan mahasiswanya)
- Berilah beasiswa Skripsi (Tugas Akhir) kepada minimal 3 orang mahasiswa untuk melakukan penelitian ini. Nanti hasilnya dia disuruh mempresentasikan dihadapan pimpinan. Itu berarti Muhammadiyah membantu mahasiswa berprestasi dan juga hasil tersebut bisa menjadi jejak langkah ke depan. Wong beli mobil aja bisa, Cuma ngasih beasiswa ke peneliti Muhammadiyah aja sulit.
- Hal ini bisa jadi langkah ‘pilot project’ perbaikan kedalam Muhammadiyah. Hal seperti ini kayaknya belum dilakukan oleh Muhammadiyah dimanapun
- Bila perlu langkah2 selanjutnya kita bisa kerjasama dengan guru2, tokoh2 muhammadiyah or mahasiswa yang berpotensi,…jadikan dia konsultan social. (kalau konsultan social tentunya tidak mahal kan,,,,,)
4. Anggap aja masyarakat dan warga muhammadiyah sebagai konsumen. Konsumen adalah raja. Bagaimana pimpinan sebagai pelayan yang sebaik2nya. Pimpinan harus tau dan juga mampu mengarahkan kemauan konsumen. See….liat buku2 banyak buku2 tentang kepuasan konsumen
5. Kembangkan perpustakaan Muhammadiyah, biar warganya melek buku….Saya sekilas survey tanpa sengaja ke beberapa pimpinan dan warga Muhammadiyah,,,ternyata buku2nya amat sangat sedikit. Rata2 bukunya sangat terbatas. La…agar warga pinter,,,,Muhammadiyah perlu memfasilitasinya.

Bagian III : Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil adalah :
Mari bersama2 membedah diri masing2…..ya warganya….ya pimpinannya
Kalau warga secara kualitas dan kuantitas berkurang,,,,,,ya salah kita semua
Maka…………AYO BANGUN………….


Tentunya kiranya banyak hal yang masih luput dari tulisan ini. Bisa jadi hal seperti ini karena ketidaktauan saya tentang Muhammadiyah. Mungkin ada kalimat yang kurang berkenan dan tidak tepat, itu dari saya pribadi dan saya mohon maaf sebesar-besarnya sekali lagi atas tulisan saya ini. Saya sangat berharap tentang kemajuan Muhammadiyah karanganyar khususnya dan Muhammadiyah di Indonesia pada umumnya. Kata teman saya “orang yang tidak perhatian itu tidak sayang tetapi orang yang perhatian (bahkan kritis yang bukan menjatuhkan tetapi memberi masukan) malah sayang”. Terimakasih sebesar-besarnya.

Wassalamu’alaikum warahmatulaahi wabarakaatuh

Bersambung lagi suatu saat,

Hormat kami,
Burhan Barid, warga tegalasri